Investasi Reksa Dana Bagi Mahasiswa, Ini yang harus diperhatikan
Dalam teori investasi, semakin cepat memulai akan semakin baik.
Karena ketika kita memulai lebih dini, maka nilai investasi akan memiliki waktu yang lebih panjang untuk berkembang, sehingga dapat berpotensi memberikan hasil pengembalian yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
Warren Buffett, adalah salah satu orang terkaya di dunia yang kekayaannya diperoleh dari hasil investasi di pasar modal.
Pada tahun 2015, menurut Forbes kekayaan pribadinya mencapai US$62,7 miliar atau sekitar Rp840 triliun dan berada di urutan kedua orang terkaya dunia.
Beliau memulai investasi saham pertamanya pada usia 11 tahun dan masih merasa terlambat.
Secara administrasi, persyaratan untuk menjadi investor reksa dana adalah memiliki KTP. Dengan demikian, mahasiswa pun sudah bisa menjadi investor reksa dana.
Pada dasarnya, selain memenuhi persyaratan administrasi, mahasiswa yang sudah memiliki kesadaran untuk berinvestasi juga harus siap dalam menghadapi risiko dalam berinvestasi. Oleh karena itu, sebelum memulai berinvestasi, sangat penting untuk merencanakan terlebih dahulu fondasi keuangan.
Tips Investasi Reksa Dana Untuk Mahasiswa
Berikut ini ada beberapa tips yang dapat Anda ikuti sebagai mahasiswa untuk melakukan investasi reksa dana.
Miliki Fondasi Keuangan Yang Sehat
Fondasi keuangan yang dimaksud adalah dapat mengatur pengeluaran dan pemasukkan dengan baik, memiliki disiplin menabung dan memiliki tabungan dana darurat.
Dana darurat sangat berguna saat Anda sebagai mahasiswa mulai berinvestasi, karena dana tersebut dapat digunakan apabila Anda membutuhkan dana tetapi hasil investasi Anda belum menunjukkan adanya keuntungan.
Dana darurat merupakan salah satu fondasi penting sebelum Anda mulai berinvestasi. Setelah Anda memiliki disiplin dalam menabung dan memiliki dana darurat, maka Anda telah siap untuk mulai berinvestasi reksa dana.
Tentukan Tujuan Keuangan
Langkah awal dalam mulai berinvestasi di reksa dana adalah menentukan tujuan keuangan Anda, apa yang ingin Anda dapatkan dengan berinvestasi.
Setelah mengetahui apa yang ingin didapatkan di masa depan, barulah Anda dapat mencari reksa dana mana yang paling tepat untuk mencapai tujuan keuangan itu pada waktu yang telah ditentukan.
Rencanakan setiap tujuan berdasarkan jangka waktunya, barulah Anda dapat menentukan kebutuhan mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Kebutuhan-kebutuhan itu nantinya akan menjadi dasar pertimbangan Anda dalam memilih produk reksa dana mana yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Tujuan keuangan yang cukup realistis bagi mahasiswa adalah sejumlah uang yang bisa digunakan sebagai modal usaha pada saat lulus nanti.
Kalaupun nanti tidak menjadi pengusaha tapi berkarier sebagai profesional, dana tersebut tetap bisa digunakan untuk modal pengembangan diri.
Pahami Jenis Produk Reksa Dana Dan Risikonya
Sebelum memulai, pahami bahwa investasi reksa dana juga mengandung risiko, sama seperti investasi lainnya. Keuntungan investasi ini tidak bisa dijamin, sehingga mungkin saja timbul kerugian akibat turunnya nilai investasi.
Di Indonesia, ada ratusan produk reksa dana yang dijual.
Untuk mengetahui fakta atau informasi secara lengkap dan rinci, Anda wajib membaca prospektus reksa dana. Alternatif lain untuk mendapatkan informasi produk reksa dana adalah melalui dokumen Fund Factsheet.
Umumnya, Fund Factsheet bisa ditemukan di dalam situs yang dikelola oleh Manajer Investasi dan Agen Penjual.
Bagi mahasiswa yang masih dalam tahap belajar, bisa membeli semua jenis reksa dana mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham.
Modal yang dibutuhkan tidak banyak, cukup Rp100.000 untuk masing-masing reksa dana. Tujuannya adalah bisa mempelajari cara kerja dan perbedaan risiko dan potensi keuntungan dari masing-masing jenis reksa dana.
Bagi pelajar dan mahasiswa yang sudah paham dan memiliki tujuan keuangan, pilihan reksa dana dapat disesuaikan.
Tujuan keuangan 1 tahun dengan reksa dana pasar uang, 1 – 3 tahun dengan reksa dana pendapatan tetap, 3 – 5 tahun dengan reksa dana campuran dan > 5 tahun dengan reksa dana saham.
Tentukan Tempat Membeli Reksa Dana
Ada banyak sekali pilihan untuk membeli reksa dana, mulai dari membeli di manajer investasi secara langsung atau melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Platform-nya pun berbeda-beda, ada yang online seperti Bareksa.com maupun offline seperti bank dan perusahaan sekuritas.
Jika Anda seorang mahasiswa yang tidak memiliki banyak dana untuk diinvestasikan, Anda dapat mencari APERD yang menyediakan reksa dana dengan pembelian minimal Rp100.000.
Pilihlah platform mana saja yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Bandingkan manfaat yang bisa didapatkan dari masing-masing APERD sehingga Anda mendapatkan keuntungan yang optimal.
Membeli Reksa Dana
Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk membeli reksa dana adalah membuka rekening reksa dana. Sebelumnya NPWP adalah syarat untuk dapat membeli reksa dana, tetapi aturan baru menyatakan NPWP tidak lagi diperlukan.
Anda cukup membawa KTP dan mengisi formulir kelengkapan data serta melengkapi persyaratan dokumen yang diminta oleh masing-masing lembaga penjual reksa dana.
Setelah melengkapi semua persyaratan, Anda bisa langsung menyetorkan dana yang mau Anda gunakan untuk membeli reksa dana.
Selanjutnya transaksi diproses berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit reksa dana. Kebanyakan orang menyalahartikan NAB sebagai NAB per unit, padahal kedua hal ini memiliki konsep yang berbeda.
NAB (Nilai Aktiva Bersih) adalah total kekayaan reksa dana yang Anda pilih secara keseluruhan.
NAB bukan hanya menunjukkan jumlah reksa dana yang Anda miliki, melainkan jumlah reksa dana yang dimiliki semua orang yang membeli reksa dana yang sama seperti Anda. Sementara itu NAB per unit adalah harga reksa dana per unit.
Jadi, jika Anda ingin mengetahui harga per unit reksa dana yang ingin dibeli maka yang perlu Anda tanyakan adalah NAB per unit, bukan NAB.
Jika Anda tidak membeli reksa dana dalam jumlah yang besar tidak akan memberikan dampak signifikan pada keseluruhan reksa dana tersebut sehingga Anda tidak perlu mempertimbangkan NAB-nya.
Proses transaksi reksa dana memiliki batas waktu (cut off time) untuk penerimaan transaksi setiap harinya.
Batas waktu untuk transaksi reksa dana adalah jam 12 siang setiap harinya, jika lewat dari jam 12 siang maka transaksi tersebut akan diproses keesokan harinya.
Menghitung Imbal Hasil Investasi Reksa Dana
Cara perhitungan cukup mudah, yakni dengan menghitung jumlah unit penyertaan reksa dana yang Anda miliki dikali dengan selisih dari harga NAB jual dengan harga NAB beli reksa dana.
Sebagai contoh, setahun yang lalu Anda membeli reksa dana ABC senilai seratus ribu rupiah di harga NAB/unit penyertaan Rp1.000, sehingga Anda mendapatkan (Rp100.000 : Rp1.000) = 100 unit penyertaan.
Saat ini, harga NAB reksa dana ABC di Rp1.200. Apabila Anda melakukan penjualan semua unit reksa dana ABC pada harga NAB saat ini, maka keuntungan yang didapatkan adalah 100 unit dikali (Rp1.200 – Rp1.000) = Rp20.000.
Hasil perhitungan imbal hasil mungkin akan dikenakan biaya seperti pembelian unit penyertaan, biaya pengalihan unit penyertaan, dan biaya penjualan kembali unit penyertaan.
Jadi Reksa dana bukan hanya untuk kalangan yang sudah mapan, mahasiswa pun kini dapat berinvestasi mulai dari nominal yang relatif kecil.
Sangat penting bagi para mahasiswa untuk belajar berinvestasi sejak dini agar nanti di masa depan semakin terbiasa bagi Anda untuk berinvestasi.
Jangan ragu untuk menyiapkan ratusan ribu rupiah untuk berinvestasi di reksa dana setiap bulannya.
Review :
- https://www.finansialku.com/investasi-reksa-dana-untuk-mahasiswa/
- img, https://blog.duitpintar.com/wp-content/uploads/2017/03/Mau-Beli-Reksa-Dana.jpg
No comments