Apa dan Bagaimana Pneumonia
Menurut WHO yang dihimpun dari ribuan kota, sekitar 90 persen orang menghirup udara yang terkontaminasi oleh polutan. Itu menyebabkan tujuh juta kematian di seluruh dunia seperti kanker paru-paru, penyakit paru obstruktif serta infeksi pernapasan akut seperti pneumonia.
Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah kondisi di mana seseorang mengalami infeksi yang terjadi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru orang tersebut. Infeksi yang ditimbulkan pneumonia bisa terjadi pada salah satu sisi paru-paru maupun keduanya. Kantung udara yang terinfeksi tersebut akan terisi oleh cairan maupun pus (dahak purulen). Infeksi virus, bakteri, ataupun jamur adalah penyebab utama pneumonia. Pneumonia lebih dikenal sebagai paru-paru basah di Indonesia.
Penyakit ini bukan hanya dapat menimpa orang dewasa, melainkan juga terjadi pada anak-anak, hingga bayi yang baru lahir.
Penyebab dan Faktor Risiko Pneumonia
Penyebab dari pneumonia beragam, tetapi berdasarkan organisme dan tempat penyebarannya, pneumonia dibedakan menjadi dua, yaitu pneumonia komunitas yang penyebarannya terjadi di komunitas (lingkungan umum) dan pneumonia yang ditularkan di rumah sakit. Organisme yang bisa menjadi penyebab pneumonia ditularkan di lingkungan umum berbeda dengan di rumah sakit, umumnya organisme yang mengakibatkan pneumonia yang ditularkan pada rumah sakit lebih sulit untuk diobati.
Contoh organisme yang menyebabkan pneumonia yang ditularkan di tempat umum, antara lain:
- Bakteri, yang paling sering adalah Streptococcus pneumoniae.
- Organisme yang menyerupai bakteri, Mycoplasma pneumonia.
- Jamur, biasanya jamur akan menyerang orang dengan gangguan sistem imun.
- Virus.
- Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, tetapi beberapa orang lebih rentan untuk terkena pneumonia, seperti:
- Anak-anak usia 2 tahun dan di bawah 2 tahun.
- Orang dewasa di atas usia 65 tahun.
- Dirawat di rumah sakit dalam waktu yang lama.
- Dirawat di ruang ICU dan menggunakan ventilator (alat bantu napas).
- Memiliki penyakit paru kronik atau penyakit jantung.
- Merokok.
Orang yang memiliki imunitas tubuh rendah (seperti pengidap HIV) atau orang yang mengonsumsi obat yang mensupresi sistem imun, dan sedang berada di rangkaian pengobatan kemoterapi.
Gejala Pneumonia
Indikasi dan juga gejala ringan dari pneumonia umumnya menyerupai gejala flu, seperti demam dan batuk. Gejala tersebut memiliki durasi yng lebih lama bila dibandingkan flu biasa. Jika dibiarkan dan tidak diberikan penanganan, gejala yang berat dapat muncul, seperti:
- Nyeri dada pada saat bernapas atau batuk.
- Batuk berdahak.
- Mudah lelah.
- Demam dan menggigil.
- Mual dan muntah.
- Sesak napas.
Gangguan pada kesadaran (terutama pada pengidap yang berusia >65 tahun).
Pada pengidap yang berusia >65 tahun dan punya gangguan sistem imun, umumnya mengalami hipotermia.
Pada anak-anak dan bayi, biasanya gejala yang muncul berupa demam tinggi, anak tampak selalu kelelahan, tidak mau makan, batuk produktif, dan sesak napas, sehingga napas anak menjadi cepat.
Diagnosis Pneumonia
Diganosis terhadap pneumonia bisa dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan juga pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter mencari tanda dan gejala, kemudian pada pemeriksaan suara napas biasanya ditemukan adanya kelainan. Pemeriksaan penunjang yang paling sering dilakukan adalah melalui pencitraan, yaitu foto rontgen dada.
Pada hasil rontgen dada, dokter melihat lokasi dari infeksi yang terjadi. Selain itu, pemeriksaan laboratorium darah dilakukan untuk mengetahui organisme apa yang menyebabkan terjadinya infeksi.
Komplikasi Pneumonia
Komplikasi pneumonia lebih sering terjadi pada anak kecil, orang tua dan mereka yang sudah memiliki kondisi kesehatan sebelumnya, seperti diabetes. Komplikasi pneumonia yang mungkin bisa terjadi yaitu:
- Radang selaput dada, yaitu kondisi di mana lapisan tipis antara paru-paru dan tulang rusuk (pleura) meradang, yang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan.
- Tulang rusuk (pleura) meradang, yang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan.
- Abses paru-paru, yaitu komplikasi langka yang kebanyakan ditemukan pada orang dengan penyakit serius yang sudah ada sebelumnya atau memiliki riwayat penyalahgunaan alkohol yang parah.
- Keracunan darah (sepsis), juga merupakan komplikasi yang jarang tapi berakibat serius.
Pengobatan Pneumonia
Pengobatan dan penanganan untuk kasus pneumonia adalah dengan mengatasi infeksi yang terjadi dan memberikan terapi suportif. Dokter akan memberikan antibiotik yang harus dikonsumsi sampai habis jika infeksi disebabkan karena bakteri. Sedangkan terapi suportif yang diberikan dapat berupa:
- Obat penurun demam jika pengidap menderita demam tinggi dan membuat aktivitas terganggu.
- Obat batuk untuk mengurangi frekuensi batuk maupun mencairkan dahak yang tidak bisa keluar.
Dokter juga menganjurkan agar pengidap dirawat inap, jika terjadi beberapa kondisi ini:
- Berusia >65 tahun.
- Mengalami gangguan kesadaran.
- Memiliki fungsi ginjal yang tidak baik.
- Tekanan darah sangat rendah (<90/<60 mmHg).
- Napas sangat cepat (pada devassa >30 x/menit).
- Suhu tubuh di bawah normal.
- Denyut nadi <50x/menit atau >100x/menit.
Pencegahan Pneumonia
Pneumonia dapat dicegah melalui beberapa upaya, yaitu:
- Vaksinasi.
- Memiliki kebersihan diri yang baik.
- Tidak merokok.
- Menjaga imunitas tubuh tetap baik dengan konsumsi makanan yang sehat dan rajin berolahraga.
Review :
AJO_QQ poker
ReplyDeletekami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
-bandar 66
-perang baccarat (new game )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
PROMO MENARIK
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856