Header Ads

Isoopo Motivation
  • Breaking News

    Cloud Computing, Apa Itu ?



    Akhir-akhir ini produk IT yang satu ini benar-benar masih booming, yaitu Cloud Computing.
    Apa itu Cloud Computing...???

    Cloud Computing adalah sebuah model komputasi / computing, dimana sumber daya seperti processor / computing power, storage, network, dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layann di jaringan / internet menggunakan pola akses remote. Model billing dari layanan in umumnya mirip dengan modem layanan publik. Ketersediaan on-demand sesuai kebutuhkan, mudah untuk di kontrol, dinamik dan skalabilitas yang hampir tanpa limit adalah beberapa atribut penting dari cloud computing.

    Sebuah setup infrastruktur model cloud computing biasanya di kenali sebagai 'Cloud'.

    Berikut adalah beberapa kategori layanan yang tersedia dari sebuah 'Cloud' seperti :


    Software As A Service (SAAS)
    Platform As A Service (PAAS)
    Infrastructure As A Services (IAAS)



    Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain. Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.

    Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure, bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.

    Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.


    ‘Cloud’ ini biasanya tersedia sebagai layanan kepada siapa saja di Internet. Akan tetapi, varian yang disebut ‘Private Cloud’ semakin populer untuk infrastruktur pribadi / private yang mempunyai atribut
    seperti 'Cloud’ di atas.
    Cloud computing berbeda dengan Grid computing atau Paralel Computing, dimana Grid computing
    dan Paralel computing adalah lebih merupakan sebuah bagian dari prasarana fisik bagi penyediaan
    konsep Cloud computing.

    Cloud Computing dalam Bahasa Hacker
    Server konvensional akan di batasi oleh jumlah core processor, harddisk dan memory. Dengan
    keterbatasan fisik yang ada maka kita tidak mungkin membebani sebuah server konvensional dengan
    beban maksimal. Jika resource / sumber daya habis, maka biasanya kita harus menginstall ulang
    seluruh aplikasi dan data di server yang kapasitasnya lebih besar dan memigrasi semua aplikasi yang
    ada ke server yang baru. Ini akan membutuhkan waktu 1-2 hari untuk menyiapkan sebuah server baru, itupun kalau tidak ada masalah.
    Yang menarik dari Cloud Computing berbeda dengan server konvensional terutama:

    Secara fisik berupa kumpulan hardware / server yang tersambung dalam sebuah jaringan (LAN / WAN). Tetapi dari sisi, pengguna dapat melihat sebagai sebuah komputer besar.
    Idealnya tidak ada batasan dengan kapasitas processor, kapasitas harddisk dan kapasitas memory.
    Idealnya tidak ada batasan dengan berapa jumlah "hosting" server yang berjalan di belakangnya.
    Menambahkan sebuah "hosting" hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.
    Jika ada kekurangan resource (sumber daya), baik itu processor, harddisk maupun memory, kita dapat dengan mudah sekali menambahkan server tambahan dan langsung dapat berintegrasi ke jaringan cloud. Butuh waktu sekitar 20 menit-an untuk menyiapkan server kosong / baru untuk dapat berintegrasi ke jaringan cloud.

    Mekanisme Akses Cloud Computing
    Mekanisme akses ke cloud computing "mungkin" dapat dijalankan secara beraneka ragam - mulai dari akses standar LAN maupun intranet dengan sedikit aplikasi agen atau klien, sampai kepada akses extranet dan internet melalui browser yang terhubung ke sebuah portal aplikasi dari penyedia layanan cloud computing. Protokol aplikasi yang digunakan pun dapat beragam, tetapi hal ini tidaklah terlalu signifikan bila dilihat dari sisi pengguna akhir (baca : transparan), dimana pengguna akhir cukup mengetahui bagaimana cara mengakses dan mempergunakan jasa layanan yang terdapat pada Cloud computing.

    Perangkat Lunak Cloud Computing
    Belakangan ini dikembangkan sebuah bentuk nyata (atau setidaknya sebuah common platform/bentuk umum) dari konsep Cloud Computing agar dapat di-implementasikan secara umum dan lebih luas, seperti contoh berikut :

    Ubuntu Enterprise Cloud (UEC)
    Proxmox
    OpenStack
    OpenNebula
    Eucalyptus

    Engine utama dalam cloud computing sebetulnya adalah aplikasi virtualisasi di sisi server, seperti,

    KVM
    QEMU
    Xen



    Review :
    - http://daenglinux.blogspot.it/2013/02/apa-itu-cloud-computing.html
    - http://www.cloudindonesia.or.id/apa-itu-cloud-computing.html






    No comments

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad