Header Ads

Isoopo Motivation
  • Breaking News

    Kisah Sukses Boss Lele Crispy Dengan Omset 6 Juta Per Hari



    Fajar Alam Setiabudi sudah punya ketertarikan di dunia kuliner sejak kecil, bahkan ia sudah biasa memasak nasi goreng sejak duduk di bangku SD. Ketika berumur 11 tahun, Fajar bercita-cita ingin menjadi pemilik restoran.

    Ketika memutuskan resign sebagai chef di tempatnya bekerja, tak ada satu keraguan sedikit pun. Apalagi waktu itu dia baru saja memenangkan sebuah kompetisi chef yang digelar sebuah stasiun televisi.

    Hal itu menjadi pemantik bagi semangatnya dan semakin yakin bahwa pilihannya memang sudah tepat untuk menanggalkan status karyawan dan menjadi seorang usahawan.

    Setelah melepaskan status karyawan pada 2010, dia semakin fokus pada usaha warung lele yang sudah ia rintis sebelum memutuskan resign. Beberapa perbaikan, khususnya perbaikan sistem kerja bagi karyawan menjadi fokusnya.

    “Pertama menjalankan bisnis ini kendala paling berat memang masalah sumber daya manusia. Ada yang kerjanya nggak mau berat, tapi bayarannya maunya gede. Tapi sekarang kendala itu sudah beres,” katanya dikutip dari MyOyeah.

    Fajar memulai usahanya dengan serba terbatas. Ia menggunakan lahan di halaman rumahnya di Tebet untuk membuka warung lele. Daripada harus menyewa lahan dan mengeluarkan biaya besar, ia memilih memanfaatkan halaman rumahnya. Apalagi rumahnya daerah perkantoran. Tak heran hari kerja warung lelenya lebih ramai dari Sabtu. Warungnya memang hanya buka Senin-Sabtu dan Minggu tutup.

    Ia mengaku, pelanggannya saat Sabtu kebanyakan keluarga yang makan di luar, meski ada juga sebagian kecil pekerja yang masuk di hari Sabtu.

    Pilihan Fajar membuka warung lele ini berawal ketika ia makan di sebuah warung lele yang sudah cukup ternama di Jakarta. Ketika makan lele di tempat tersebut, ekspektasinya langsung turun terhadap nama besar warung lele tersebut. Ternyata rasanya tidak selezat yang ia bayangkan. Fajar kemudian berpikir dengan kemampuannya bisa membuat menu lele yang tak kalah lezat dari menu di warung tersebut.

    Dari situlah kemudian ia memutuskan membuka Lele Crispy. Salah satu menu andalannya adalah lele goreng tepung renyah alias lele Crispy. Menu inilah yang sampai sekarang menjadi menu andalan di Lele Crispy. Selain itu ada juga menu lele cabe ijo yang juga menjadi menu yang disukai oleh para pelanggan. Meskipun menggunakan nama lele, tapi warungnya tak hanya menyediakan menu lele. Ada juga menu bandeng, nila, ayam dan bebek.

    Kisaran harga menu di Lele Crispy Rp 13.000-19.000 untuk paket nasi, lauk, sambal dan lalap. Selain warung pertama di Tebet, saat ini sudah ada 3 cabang Lele Crispy di Kalibata City, Pondok Ranji dan Pondok Kelapa. Ketiga cabang tersebut merupakan mitra dari Fajar. Sekarang Fajar sedang menyiapkan satu cabang lagi.

    “Sistem kami kemitraan ya, bukan franchise. Memang ada initial fee Rp 30 juta untuk dua tahun. Itu termasuk biaya training, seragam, banner dan flyer. Tapi kita tidak menerapkan aturan saklek. Misalnya saja ukuran tempat nggak saklek berapa meter persegi. Kalau ada orang mau berusaha mengapa harus kita tolak,” katanya.

    Setelah berjalan empat tahun, bisnis Fajar mulai stabil. Penjualan dalam sehari bisa mencapai 500 porsi di saat ramai atau pada hari kerja. Di akhir pekan, pelanggannya turun sekitar 30% namun masih terbilang oke dengan penjualan sekitar 300 porsi.

    Sementara di cabang milik para Mitra memang belum seperti warung miliknya sendiri yang sudah berdiri empat tahun. Ada cabang yang baru dibuka dalam hitungan minggu dan menurut Fajar belum bisa dihitung seperti apa tren penjualannya.

    Fajar sendiri tak mau membuka berapa omzet per hari atau per bulannya. Hanya saja dia mengatakan bila rata-rata pembelian per orang untuk makan dan minum sekitar Rp 20 ribu. Bila dihitung per hari saja penjualan sama seperti di akhir pekan dengan jumlah 300 porsi, penjualan kotornya bisa mencapai Rp 6 juta dalam sehari. Jika dalam sebulan buka 25 hari, sudah terbayang kan berapa omzetnya.

    Meski sudah meraih pencapaian yang cukup mengesankan, tapi Fajar tak ingin berhenti sampai di sini. Masih ada satu lagi impiannya.

    “Saya ingin menjalankan Lele Crispy barangnya dari hulu sampai hilir. Artinya nanti semua bahan di Lele Crispy mulai dari lalap sampai ikannya dihasilkan dari pertanian dan peternakan saya. Itu mimpi saya dan semoga segera bisa terealisasi,” katanya.



    Review : http://www.ciputraentrepreneurship.com/makanan/kisah-fajar-alam-pendiri-bisnis-lele-crispy/1



    No comments

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad